Ngomongin series Netflix: The Queen's Gambit
Siapa yang udah selesai nonton? SAYAAAAAA.
Ga nyanga okeeee banget ni mini series dengan 7 episode. Menurut saya pas banget 7 episode, ditambahi pun takut jadi boring. It is what it is.
Idola baru di dunia per-netflix-an, please welcome Elizabeth Harmon. A.k.a The Queen’s Gambit.
Harmon! Harmon! Harmon! Aaaakkkk judes banget sukak.
Review ini mungkin akan sedikit ngasih spoiler tidak sengaja, karena sekali lagi… akutuh suka kebablasan kalo story telling. Bagi yang belum nonton, dan takutnya ga dapet feelsnya, better stop read this story ya. Tapi nanti balik lagi please?
Kalo boleh bilang, secara keseluruhan jalan ceritanya tuh cukup dark ya, cenderung pilu dan bisa banget dibikin drama haru biru gitu. Tapi tidak dilakukan oleh sang director, sepanjang nonton cuma menitihkan air mata sekali aja, itupun gara-gara Beth Harmon duluan tuh nangis huhu.
Menceritakan kisah Elizabeth Harmon sang legenda catur, pemegang gelar juara dunia di usianya yang ke 20-an. Bagaimana perjalanannya untuk meraih gelar itu?
Setting waktu dan tempat dalam cerita ini adalah Amerika di tahun 60-an. Selalu suka sama film dengan setting masa lalu gini, feels so warm. Minim teknologi dan seru aja gitu bayangin jadi orang di masa lalu.
Beth Harmon secara tiba-tiba menjadi yatim piatu setelah kecelakaan tunggal yang menewaskan Ibunya. Dia dirawat dan dibesarkan di asrama khusus perempuan sampai usia 15 tahun kemudian di adopsi oleh keluarga Beethley.
Lima belas menit pertama episode menampilkan Beth yang lagi tersungkur di bath tub dengan maskara yang bleber, kemudian pintu digedor-gedor staf hotel. Adegan pindah Beth lari-lari sambil nenteng alas kaki, kemudian masuk ke ruangan yang langsung di sambut sama banyak kamera wartawan. Beth duduk didepan papan catur dengan pria usia usia 30-an berekspresi tegas dan dingin.
Kemudian dari adegan itu sampai episode 5 adalah adegan flashback hahaha saking panjangnya tuh sampe lupa kalo itu flashback, karena ada flashback lagi didalam flashback, Inception! KEREN. YOU SHOULD WATCH THIS SERIES.
Awalnya ga tertarik banget buat nonton ini series. Posternya cenderung ga menarik, genrenya juga kaya bakal bikin ngantuk, trailernya gatau juga, bukan tipe yang liat trailer akutuh anaknya. Haha. Tapi ternyata asik bangettttt, ga ngantuk, ga peduli walau sama sekali ga ngerti catur tetap sangat interesting.
Karakter Beth Harmon sendiri digambarkan sangat dingin dan judes. Tipikal karakter jenius gitulah, umum. Yang menarik dari series ini menurut saya karakter pendukung yang tidak diduga bikin cerita lebih hidup. Padahal, mereka tidak terlalu di ekspos karena jalan ceritanya sangat fokus menceritakan perjalanan Beth Harmon sampai jadi Sang Juara Dunia.
Kalo di series lain, pengenalan karakter seperti ini biasanya akan bikin cepat bosan. Karena ga ada unsur bikin sayang sama karakternya. Tapi mungkin karena ini mini series. Artinya series dengan episode terbatas, sehingga cerita dibikin simpel namun tetap berkesan dengan caranya.
Kita bahas karakter pendukung dalam series ini ya, sedikit aja. biar kalian yang belum nonton penasaran pengen nonton.
Pak Shaibel yang sebagian besar hanya kita temui di rubanah asrama dan juga minim dialog. Tapi perannya sangat penting karena dia orang yang mengenalkan Beth pada dunia catur, dan dia juga lah yang membuka jalan bagi Beth untuk bermain catur melawan beberapa orang dari sekolah lain. Bahkan, yang paling penting, dia adalah orang yang memberi Beth modal untuk mengikuti perlombaan catur pertamanya.
Rada sebel dikit karena pas udah rada diatas Beth lupa banget kayanya sama Pak Shaibel ini. Huhu sad. Bayangin Pak Shaibel baca berita tentang Beth yang menang lomba ini-itu, pasti doi kangen. kenapasih ga ditampilin, kuciwa.
Alma. Ibu angkatnya. Eh apasih namanya? Bener kan ya Ibu angkat. Hahaha. Ya pokoknya setelah 6 tahun hidup di asrama, akhirnya dia punya keluarga. Awalnya, hubungan Ibu-Anak ini tidak spesial, hanya sekedar simbiosis mutualisme. Beth yang diuntungkan karena memiliki keluarga baru, dan Alma yang jadi punya temen dirumah karena suaminya tugas mulu ga balik-balik.
Seiring berjalannya waktu, mereka sangat akrab kaya Ibu-Anak kandung, saling membutuhkan dan saling bersandar satu sama lain. Hal ini berawal dari Beth yang memenangkan lomba catur pertamanya dan dapat hadiah kan tuh, Alma langsung mikir “Wah menjadi pemain catur bisa menghasilkan uang, aku tidak menyangka”. Alma be like: “Ayo ikut pertandingan yang lebih besar, biar kita kaya raya.”
Alma jadi semacam manajernya Beth. Semua hal doi yang ngurusin selama Beth ikut pertandingan catur. Alma ga ngerti sama sekali catur, tapi dia selalu dengerin Beth cerita kalo abis main. Satu pertandingan dia melawan musuh terkuat dan paling dia takuti, Ibunya ga enak badan dan gabisa hadir. Alma bilang, “Kau akan cerita semuanya kan? Every single move?”. Dijawab Beth dengan, “Tentu.”
Manis banget jadinya hubungan mereka. Huhu sedih lagi.
Jolene. Dia temen Beth pas masih tinggal di Asrama. Perempuan kulit hitam yang lebih dulu ada di asrama daripada Beth. Jolene dan Beth besar bersama di asrama itu, ya kaya kawan asrama gitulah ya. Sampai Beth diadopsi duluan ninggalin Jolene. Sebenernya sedih pas momen mereka perpisahan itu, tapi kan ini seriesnya bukan drama haru biru hahaha.
Kalimat terakhir Beth kepada Jolene sebelum dia pergi meninggalkan asrama karena di adopsi, “Jolene aku minta maaf. Maaf karena kau tidak di adopsi.” Mereka juga ga pamitan kaya sedih gitu, yaudah pergi aja gitu si Beth.
Tapi Jolene juga peran kunci dalam drama ini, seperti Pak Shaibel dan Alma. Hubungan mereka kuat seperti saudara walau tidak ditunjukkan secara terang-terangan.
“Kita bukan yatim piatu. Selagi kita punya satu sama lain kita tidak sendirian. Aku akan membantumu sekarang, jika nanti aku butuh bantuan kau akan membantuku kan? Kita ini saudara.” - Jolene. SO DEEP.
Harry Beltik. Hahahahha ya ampun susah banget ini ga liat dia sebagai Dudley Dursley maap banget. MANA NAMANYA HARRY! Untung aja gajadi tukang bully kamu ya Beltik. Tapi beneran, liatnya Dudley Dursley banget kenapa ya, gapaham.
Aku ga sendiri kan yang melihat Beltik ini Dudley banget? Mungkin karena 7 series HP ditemani doi ya, jadi terlalu melekat.
Benny Watts. Long time no see beb ya ampun masih awet muda aja ya kamu. Yihiiiww kalo ini ga keliatan kaya Newt karena pake kumis. Hahaha ga ding, aku suka peran Thomas disini karena judes-jenius-berantakan style-dan pake kumis ish ganteng kali.
Look at that Auraaaaa..
Menurut saya, cerita ini kuat banget nunjukin kebaikan orang sekitar. Padahal coba sih karakter Beth males bangetttt nemeninnya hahaha udah judes-jutek-dingin-songong dahlah. Gatau makasih, masih ga terima relationship dia sama Pak Shaibel berakhir gitu aja.
Padahal bisa sampe sesakses itu ya banyak yang bantuin, selain emang doi jenius banget, hobinya mandangin langit-langit kamar buat main catur di kepala. Dibayangin dong. Can’t relate. Ngehayal dikit aja langsung tidur akusih. Hahahaha. Tapi, Beth ini emang keturunan jenius people gitu loh guys, karena Ibu kandungnya jenius matematika gitu kalo gasalah sih (lupa, agak ga di ekspos).
Dari sekian banyak peran, sebagian besar berperan jadi orang baik buat nolongin Beth. Jadi sadar, dalam series ini ternyata ga ada peran antagonisnya. Pantesan aja adem ayem nyaman nontonnya. Borgov yang sejak diawal menjadi tujuan seluruh series ini, untuk Beth kalahkan. Di awal-awal penonton cuma dikenalin sama namanya, diceritain karakternya dari percakapan antara Beth dan pemain lain. Borgov ini pokonya the last man standing gitu, raja terakhir kalau dalam game sih.
Dalam kasus Beth, situasi hidupnya cukup memilukan, melihat Ibu-Ayah nya bertengkar hebat. Ayah kandungnya pergi meninggalkannya dan berjanji tidak akan kembali karena tidak tahan dengan sang Ibu yang mentalnya terganggu. Ibunya meninggal dalam kecelakaan yang disengaja, bunuh diri. Beth kemudian menjadi yatim-piatu dan harus beradaptasi dengan segala kegiatan asrama yang cukup monoton. She can survive because of chest. Berkat pak Shaibel dan catur, Beth nemuin cahaya dalam hidupnya, dan punya tujuan hidup yang ingin dia capai.
Bermain catur bersama Pak Shaibel di rubanah menjadi kegiatan favoritnya. Walaupun kalo Beth agak terlalu obsesi banget ye, tiap mau tidur main catur khayalan lagi dia ga ada bosennya, sampe jadi kecanduan obat penenang buat dapetin efek melayang biar menghayalnya lebih nge-feels gitu mungkin. Nakal sejak dini Beth ini.
Untuk itu penting juga ya buat punya hobi diantara rutinmu. Satu kegiatan yang membuatmu senang, syukur-syukur yang bisa menghasilkan cuan. Mekanisme berpikir manusia itu, ditekan akan stress, tidak ditekan rebahan terosssss, oh millenial’s problem. HAHAHAH HEIIII kaya nyindir diri sendiri ya kamu.
Focus dan semangat Beth buat jadi yang terbaik dengan ngalahin yang terbaik, Borgov, patut kita tiru nih guys. Pasalnya, dalam perjalanan buat ngalahin Borgov, Beth menemukan banyak rintangan juga, kalah udah pasti. Karena hidup ga mungkin selalu menang ya.
Kehilangan Ibunya, ditinggal Pak Shaibel (padahal masih punya utang kamu Beth, ishhhh), sempat bingung sama jati dirinya, kecanduan minuman keras dan juga obat penenang sempat menggoyahkan tujuan Beth di dunia percaturan. Dia kehilangan arah dan sempat tidak mau main lagi, pengennya mabu-mabu aja sepanjang hari. Partiieeehhhhh!!!
Adanya teman kembali menyadarkan dia akan tujuan awalnya. Untuk itu, kalau dirasa hidup sedang berat sekaliiiiii, merasa sendirian di dunia ini, saat itulah mungkin kamu butuh pertolongan teman. Cari bantuan tidak akan melemahkan, jangan ditanggung sendirian.
Musuh yang kemudian jadi Kawan. Solidaritas sesama pemain catur yang terasa sekali kekeluargaannya.
Jika kamu mencari kisah romantis dalam series ini, sungguh, ga ada. Ga ada ikatan romantis antara dua individu. Ini film kehidupan banget.
Sebenernya aku udah gatau mau nulis apa lagi, pokoknya udah percaya sama aku. Coba aja episode 1 ya.
Ni aku kasih foto Harmon dan Watts ya ampun terlihat powerfull banget nih kaka-kaka jenius catur.
Udahan dulu ya, sekarang sabtu jam 8 malam. Satu jam lagi episode baru Start Up tayang! Ga sabar melihat Nam Do San ketauan bohong, dan Han Ji Pyeong akan menguasai permainan. Oopss.
Komentar
Posting Komentar